"kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di pundak bukit,
jadilah belukar, tapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau.
kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.
kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
jadilah saja jalan kecil
tapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air
tidak semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya..
bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
jadilah saja dirimu..
sebaik-baiknya dari dirimu sendiri"
-----------------------------------------------------------------------------
sebaik-baiknya dari dirimu sendiri"
-----------------------------------------------------------------------------
Jujur, aku bukanlah tipe orang yang menikmati sastra apalagi puisi. Tapi aku tertarik dengan puisi yang diciptakan oleh Taufiq Ismail tersebut ketika pertama kali membacanya. Ya, aku sangat merasa terpukau dan entah kenapa aku merasa tertusuk hati ketika mendalami isi dari puisi ini. Puisi ini secara garis besar mengungkapkan bahwa jadilah orang yang tetap menjadi diri kita sendiri, sebaik yang kita mampu, untuk menjadi orang yang hebat. Orang hebat bukan hanya orang-orang yang besar yang mempunyai kedudukan tinggi saja, tetapi orang kecil pun dapat menjadi orang yang hebat sesuai dengan profesi kita. Menjadi presiden itu hebat, tetapi menjadi seorang penjaga palang kereta api yang tak segan membentak pengendara yang nekat menerobos palang juga hebat. Menjadi dokter itu hebat, tetapi menjadi penyapu jalan yang setiap hari membuat jalanan bersih kembali juga sama-sama hebat. Intinya, menjadi hebat itu bukan diukur dengan seberapa prestise pekerjaanmu, tetapi seberapa bergunakah kamu bagi orang-orang di sekitarmu.
So, be the best of whatever you are!!!