Rabu, 19 Februari 2014

Puisi "Kerendahan Hati", Karya Taufiq Ismail



"kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di pundak bukit,
jadilah belukar, tapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau.

kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.

kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
jadilah saja jalan kecil
tapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air

tidak semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya..

bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
jadilah saja dirimu..

sebaik-baiknya dari dirimu sendiri"
-----------------------------------------------------------------------------

Jujur, aku bukanlah tipe orang yang menikmati sastra apalagi puisi. Tapi aku tertarik dengan puisi yang diciptakan oleh Taufiq Ismail tersebut ketika pertama kali membacanya. Ya, aku sangat merasa terpukau dan entah kenapa aku merasa tertusuk hati ketika mendalami isi dari puisi ini. Puisi ini secara garis besar mengungkapkan bahwa jadilah orang yang tetap menjadi diri kita sendiri, sebaik yang kita mampu, untuk menjadi orang yang hebat. Orang hebat bukan hanya orang-orang yang besar yang mempunyai kedudukan tinggi saja, tetapi orang kecil pun dapat menjadi orang yang hebat sesuai dengan profesi kita. Menjadi presiden itu hebat, tetapi menjadi seorang penjaga palang kereta api yang tak segan membentak pengendara yang nekat menerobos palang juga hebat. Menjadi dokter itu hebat, tetapi menjadi penyapu jalan yang setiap hari membuat jalanan bersih kembali juga sama-sama hebat. Intinya, menjadi hebat itu bukan diukur dengan seberapa prestise pekerjaanmu, tetapi seberapa bergunakah kamu bagi orang-orang di sekitarmu.

So, be the best of whatever you are!!!

Selasa, 18 Februari 2014

KKL ke Bandung

Alhamdulillah perjalanan kami, mahasiswa prodi Pendidikan Fisika UNNES angkatan 2012, selama KKL berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Yap kami baru saja menjalani KKL (Kuliah Kerja Lapangan) selama 4 hari di Bandung dari tanggal 10-14 Februari 2014. Awal mulanya diadakan voting untuk menentukan tempat KKL apakah ke Jabar apa ke Jatim dan sebetulnya hasil voting condong ke Jatim, tapi apa daya para dosen pembimbing menginginkan untuk ke Jabar. Byee byee BNS T.T
Tapi gak apalah, Jabar asik juga kok ternyata hehe ^^

Hari I, 10 Februari 2014

Di dalam bus
Hari ini adalah hari pemberangkatan kami dari Semarang menuju ke Bandung. Pertama2 kami dikumpulkan di lapangan depan masjid rektorat untuk upacara pemberangkatan dan absen peserta sekitar jam 14.00-15.00. Setelah doa bersama agar diberi keselamatan selama perjalanan dan absen selesai, para peserta dan dosen pembimbing pun naik ke bis masing-masing yang notabene berjumlah 3 buah. Kebetulan aku mendapat jatah naik bus 3 bersama sebagian besar teman2 cewek rombel 1. Sebenarnya rombelku sih udah janjian naik bus 2, tapi apa daya waktu pembagian tempat duduk smsku pending jadi aku kehabisan tempat duduk di bus 2 ._. Well akhirnya banyak temen2ku menemani aku di bus 3 meskipun itu berarti harus berpisah dengan teman2 lain. Maafin ya T^T

Hari II, 11 Februari 2014

Pemandian air panas Ciater
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan diakibatkan kami melalui jalur pantura yang seperti sungai dikeringkan (a.k.a rusak berat) sepanjang malam, sampailah kami ke Bandung sekitar pukul 04.00 pagi. Destinasi pertama kami adalah Ciater, tepatnya di Pemandian Air Panas Sari Ater. Disni kami bisa merelaksasikan tubuh lelah kami sejenak dengan merasakan kenikmatan air panas di sana. Sayang, aku harus menahan diri untuk nyemplung ke dalam kolam karena aku gak mau mbawa baju basah selama perjalanan dan yaah kupikir agak gimana gitu ya kalo bareng cowok2 ._.a Alhasil aku hanya bisa merendamkan sebagian tangan dan kakiku saja, lumayan. Eits, ternyata dalam proses penyemplungan tubuh kami di air panas ada gejala fisikanya jg loh. Apa itu? Begini, awal mula kami nyemplung ke dalam air panas tentu saja kami merasa sangat kepanasan tetapi kok lama kelamaan kami merasa hangat-hangat saja dan merasa nyaman. Apakah itu berarti suhu airnya yang menurun? Tidak. Ternyata di antara tubuh kami dengan air terjadi perpindahan kalor di mana kalor pada air yang suhunya lebih panas mengalir ke tubuh yang bersuhu lebih dingin sampai terjadi kesetimbangan kalor. Nah di saat kesetimbangan itulah tubuh kami merasa tidak kepanasan lagi karena sebenarnya tubuh kami juga ikut menghangat. Hohoho begitulah ^^

Teleskop Zeiss
Setelah puas berendam dan mandi di ciater, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Observatorium BOSSCHA! Tau kan? Ya, Observatorium Bosscha adalah observatorium pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Di sana selain ada teleskop Zeiss, yaitu teleskop terbesar di sana yang berada di kubah putih yang terkenal itu, ternyata ada beberapa teleskop lain lagi yang ukurannya lebih kecil dan tersebar di wilayah Bosscha tersebut. Wew, aku pikir teleskop di Bosscha cuman satu yang di kubah itu doang hehe. Pertama kami memasuki suatu ruang multimedia di mana kami dijelaskan oleh seorang mas-mas tentang Observatorium Bosscha dan alam semesta. Setelah itu, masuklah rombongan kami ke dalam kubah putih tempat teleskop Zeiss berada. Amazing! Akhirnya aku bisa melihat langsung teleskop yang dulu cuman bisa melihat dari buku maupun layar kaca. Di sana kami pun kembali mendapat penjelasan, kali ini dari seorang bapak-bapak, tentang bagaimana sistem kerja teleskop Zeiss tersebut. Sayang kami tidak mendapat kesempatan untuk menjajal langsung teleskop tersebut. Tapi kalo dipikir-pikir buat apa juga sih, lha wong kami ke sana siang hari ya mau liat apaan coba muehehehe.

Fira lagi nyoba salah satu permainan di Sundial
Kunjungan ke Bosscha pun usai dan kami kemudian menuju Sundial. Di Sundial ini terdapat berbagai alat-alat peraga interaktif fisika dan matematika yang cukup menyenangkan. Tidak lupa di sana terdapat pula jam matahari yang merupakan jam matahari terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Di Sundial ini ada satu permainan yang cukup menarik hatiku, yaitu meniti tali menggunakan sepeda layaknya di sirkus-sirkus. Tetapi berhubung aku mempunyai phobia terhadap ketinggian dan ditambah lagi wajah mas-mas penjaganya agak suntuk, aku pun mengurungkan niat untuk mencobanya dan lebih memilih bermain permainan-permainan yang lain. Jujur sampe sekarang masih nyesel kenapa enggak jadi naik sepeda itu T.T

Selesai dari Sundial ternyata waktu yang tersedia masih cukup banyak sebelum menuju ke hotel, sehingga ada inisiatiflah untuk pergi ke Cihampelas dulu. Cihampelas itu kayak Cibaduyut, tempat shopping gitu tapi bedanya di sana lebih terkenal dengan produk jeansnya dan lebih banyak factory outletnya. Oke, di sana aku gak dapet apa2 soalnya baru melangkah beberapa blok toko aku dan satu temanku memutuskan untuk kembali ke bus saja karena kurang tertarik. Setelah penantian yang cukup lama menunggu teman2 kembali ke bus, akhirnya kami menuju ke hotel untuk beristirahat. Akhirnya! Setelah mandi dan makan malam di hotel, aku bersama 2 temen sekamarku memutuskan jalan-jalan keluar karena pengen nyari toko tahu susu lembang yang kami lihat waktu perjalanan menuju ke hotel tadi. Tetapi setelah sekian lama berjalan kaki dan gak ketemu2 akhirnya kami memutuskan kembali ke hotel lagi setelah shalat Isya' di Masjid Besar Lembang dan meninum secangkir sekoteng di pinggir jalan. Waktunya istirahat...

Hari III, 12 Februari 2014

Pegawai Pudak sedang membuat peralatan lab kimia
Berhubung kami sudah diberitahu sebelumnya bahwa hari ini kami harus sudah check-out dari hotel jam 5 pagi, aku dan teman-teman sekamarku sudah mulai bersiap-siap sejak jam 3 pagi meskipun dengan mata masih kriyip-kriyip. Setelah siap, kami pun turun ke bawah bersama teman-teman lainnya menuju ke bus untuk meneruskan perjalanan KKL kami. Tujuan pertama kami di hari ini adalah Pudak Scientific, yaitu pabrik tempat pembuatan alat-alat bantu pendidikan seperti kit-kit IPA, alat laboratorium, dan bahkan komponen pesawat terbang! Kami pun tiba di sana sekitar pukul 7 pagi dan ternyata kami harus menunggu dulu sampai jam 9 karena memang kami perizinannya jam 9. Ngeeek ternyata kepagian... Setelah penantian 2 jam yang cukup menjenuhkan akhirnya tibalah waktunya kami untuk masuk ke kawasan Pudak Scientific. Di sana kami dibagi menjadi 3 kelompok sesuai bus dan kemudian diajak berkeliling untuk melihat berbagai proses pembuatan berbagai alat-alat dimulai dari bahan mentah menjadi barang jadi yang kemudian siap dipacking untuk didistribusikan. Cukup melelahkan juga karena kami berkeliling dengan berjalan kaki selama kira-kira 2 jam, fyuuh.

Di depan Museum Geologi
Kemudian kami pun melanjutkan ke tempat kunjungan selanjutnya yaitu Museum Geologi. Museum Geologi ini terdiri dari lantai I dan lantai II. Di lantai I kami dapat melihat benda-benda yang menceritakan sejarah-sejarah kehidupan seperti berbagai batuan dan fosil dari berbagai zaman. Ada fosil dinosaurus juga loh :D Kemudian di lantai II terdapat ruang "manfaat dan bencana geologi" yang berisi berbagai pengetahuan tentang bencana-bencana alam beserta penggunaan bahan-bahan geologis serta ruang "sumber daya geologi" yang berisi tentang berbagai sumber daya yang dihasilkan bumi kita tercinta ini.

Saung Mang Udjo
Perjalanan kami berlanjut menuju ke Saung Mang Udjo, yaitu tempat pertunjukan kebudayaan Sunda khususnya angklung. Sebelum memasuki arena show, kami diberi tiket masuk berupa kalung miniatur angklung beserta kertas penjelasan show yang kemudian akan dicap untuk mendapatkan welcome drink :D Pertunjukan pun dibuka dengan pagelaran wayang golek singkat yang disajikan kocak oleh bapak dalang yang aku lupa namanya. Kemudian berturut-turut diisi dengan pertunjukan sunatan, tari topeng, dan pementasan angklung. Untuk pementasan angklung ini bagian terfavoritku adalah saat para penonton diberi angklung satu-satu untuk diajak bersama-sama memainkan berbagai lagu. Senaaaang ^^ Lalu, pertunjukan pun ditutup dengan menari bersama antara pemain dan penonton di pangggung.

Destinasi wisata terakhir kami merupakan cibaduyut. Yesss waktunya berburu oleh-oleh! Tapi berhubung waktu yang disediakan cuman 1,5 jam doang (bagi para cewek ini singkat banget, secara kalo ke mall aja bisa ngabisin waktu sepanjang hari haha) aku cuman dapet 3 kaos sama gantungan kunci buat dibagiin. Sebenarnya pengen beli boneka buat tak uyel-uyel, tapi kok bonekanya mainstream semua ya. Aku kan pengennya beli boneka "plants vs zombies" ("._.)/||

Tibalah waktunya kami pulang lagi menuju ke Semarang. Setelah makan malam di suatu restoran padang dan berkunjung di pusat oleh-oleh makanan, bus kami pun meluncur menyusuri jalanan menuju ke Kota Semarang sekitar pukul 10 malam.....

Hari IV, 13 Februari 2014

Setelah melewati perjalanan panjang semalaman, alhamdulillah kami selamat sampai ke kampus UNNES tercinta sekitar jam 7 pagi. Tenyata busku, bus 3, yang pertama sampai disana meninggalkan bus 2 yang baru sampai di Kendal dan bus 1 yang bahkan baru sampai Pekalongan. Amazing. Yah ini semua tentu tak terlepas dari jasa bapak sopir yang keren yang wuzz wuzz wuzzzz kalo nyopir. Two thumbups for you, pak!!! Akhirnya setelah dijemput bapak di kosnya lusi dan tiba di rumah, aku pun berhibernasi di kamarku tercinta sampai jam 8 malam.

--The End--

Minggu, 02 Februari 2014

Liburan ke Bonbin Mangkang

Hari Jumat kemaren tanggal 31 Januari 2014, yang bertepatan dengan imlek, aku sama 2 orang temenku sejak SMP (Tami dan Gita) berencana pergi liburan. Berawal dari bosannya kita berlibur ke tempat yang situ2 aja diputuskanlah untuk pergi ke Taman Margasatwa Semarang atau lebih dikenal sebagai Bonbin Mangkang. Fyi, mereka berdua belum pernah pergi kesana dan aku cuman pernah sekali kesana pas pembukaan bareng temenku Frida. Dikarenakan motornya Gita gak bisa dipake dan aku juga gak bisa naik motor (^^v) maka kami pun berangkat ke sana naik BRT (bus rapid trans) jurusan Mangkang dan kemudian turun di Terminal Mangkang yang notabene terletak di depan bonbin persis.

Sampailah kita di pintu gerbang masuk bonbin. Well, aku gak tau ini gara2 banjir apa gimana kok jalan masuk bonbin sekarang udah berlubang2 dan becek disana-sini -.- Skip skip skip, akhirnya kita sampai juga ke loket dan aku cukup terkejut karena harga karcis masuknya masih murah, cukup 5000 seorang :D Berpikir aja sih apakah dengan harga tiket segitu bisa mencukupi kebutuhan bonbin sehari2? Hmm mungkin disubsidi pemerintah kali ya :o

Waktunya masuk :D Kita pertama2 masuk ke ruangan panorama yang menampilkan hewan2 awetan gitu. Gak terlalu besar sih tapi lumayan baguslah~

 

Setelah berpuas diri berfoto-foto di sana kami pun melanjutkan perjalanan  memasuki bonbin. Hmm nampaknya belum ada perubahan signifikan semenjak aku pertama kali datang ke sini. Kami pun berkeliling melihat hewan-hewan yang ada di sana dan tak lupa memfoto2nya :)


Well, aku rasa Bonbin Mangkang sudah cukup lumayan untuk mengatasi dahaga para warga Semarang dan sekitarnya untuk mendapatkan tempat wisata yang terjangkau. Tetapi aku juga berpikir mungkin apabila sarana dan prasarananya lebih diperbaiki dan perawatan pada hewannya lebih ditingkatkan maka itu akan lebih baik. Berharapnya sih bisa jadi kebun binatang kayak Taman Safari atau Secret Zoo gitu, kan keren :) Jika Pemerintah Semarang benar2 serius dalam mencanangkan jargonnya "Semarang Setara" maka sudah sepatutnya tempat-tempat pariwisata di Semarang juga diperbaiki kualitasnya agar setara dengan kota lain. Caayooo!
lokasi : depan bonbin mangkang