Salam Bejo!
"Waaah, bejo banget mau pas aku tibo orak sirahku disik sing keno aspal."
"Untung nilaiku sing remidi mung fisika tok. bejo banget ndyeeng...."
Sering kan mendengar ungkapan-ungkapan sejenis seperti itu?
Yah begitulah orang Jawa, dan mungkin suku-suku yang lain, yang sering mem"bejo-bejo"kan kondisi meskipun sebenarnya dia sedang mengalami musibah. Tapi aku rasa itu sah-sah saja karena itulah salah satu bentuk rasa syukur. Nah, dari kedua contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa "kebejonan" itu relatif. Relatif terhadap bagaimanakah penilaian seseorang itu sendiri terhadap jalannya kehidupan. Mungkin saja menurut penilaian kita sendiri hidup kita sangatlah apes dan kita akhirnya seringkali menyalahkan Tuhan karena menganggap Dia tidak adil. Tapi mungkin di mata orang lain hidup kita dianggap sangatlah beruntung dibanding dengan kehidupan orang tersebut. Atau bisa juga sebaliknya, di mana orang lain menganggap kita adalah orang apes padahal kita sendiri merasa bahwa kita sedang "bejo" seperti contoh-contoh di atas.
Yah aku rasa orang yang selalu menganggap dirinya "bejo" adalah orang yang memang benar-benar bejo atau beruntung. Beruntung karena dia tidak kelelahan untuk berkeluh kesah dan beruntung dia tidak disibukkan diri dengan selalu memandang iri kehidupan orang lain. Hei, masih banyak hal yang lebih penting daripada itu kawan!~~
Anggaplah kalian adalah orang paling beruntung sedunia, syukurilah dan nikmatilah hidup, dan jadilah orang bahagia ^^
"Waaah, bejo banget mau pas aku tibo orak sirahku disik sing keno aspal."
"Untung nilaiku sing remidi mung fisika tok. bejo banget ndyeeng...."
Sering kan mendengar ungkapan-ungkapan sejenis seperti itu?
Yah begitulah orang Jawa, dan mungkin suku-suku yang lain, yang sering mem"bejo-bejo"kan kondisi meskipun sebenarnya dia sedang mengalami musibah. Tapi aku rasa itu sah-sah saja karena itulah salah satu bentuk rasa syukur. Nah, dari kedua contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa "kebejonan" itu relatif. Relatif terhadap bagaimanakah penilaian seseorang itu sendiri terhadap jalannya kehidupan. Mungkin saja menurut penilaian kita sendiri hidup kita sangatlah apes dan kita akhirnya seringkali menyalahkan Tuhan karena menganggap Dia tidak adil. Tapi mungkin di mata orang lain hidup kita dianggap sangatlah beruntung dibanding dengan kehidupan orang tersebut. Atau bisa juga sebaliknya, di mana orang lain menganggap kita adalah orang apes padahal kita sendiri merasa bahwa kita sedang "bejo" seperti contoh-contoh di atas.
Yah aku rasa orang yang selalu menganggap dirinya "bejo" adalah orang yang memang benar-benar bejo atau beruntung. Beruntung karena dia tidak kelelahan untuk berkeluh kesah dan beruntung dia tidak disibukkan diri dengan selalu memandang iri kehidupan orang lain. Hei, masih banyak hal yang lebih penting daripada itu kawan!~~
Anggaplah kalian adalah orang paling beruntung sedunia, syukurilah dan nikmatilah hidup, dan jadilah orang bahagia ^^