Jumat, 30 Januari 2015

Bikepacker Semarang-Magelang-Jogja-Solo

Dahulu kala tanggal 2-4 Januari 2015 kemarin aku diajak my beloved friend, Tami, untuk ikut serta bikepackeran alias nyepeda ke magelang-jogja-solo beserta teman2 pesepada lainnya yaitu Miss Nana, Ranz, Pak Djoko, Om Miki, Mas Arwin, dan Mas Denny. Ssst yang nyepeda sih cuman 5 orang yang kusebut pertama sedangkan Mas Arwin dan Mas Denny naik motor di mana Mas Arwin bertindak sebagai fotografer dan Mas Denny bagian logistik membantu meringankan barang bawaan pesepeda. Sedangkan aku? Aku bertindak sebagai pembonceng setia, penikmat pemandangan, dan penyemangat haha. Akhirnya agar kehadiranku lebih berfaedah aku kemudian diserahi amanah kameranya Ranz sehingga  aku bertindak pula sebagai fotografer dan videografer (ketok keren sitik saiki).

Hari Pertama, 2 Januari 2014
Sesuai dengan perjanjian aku telah tiba di depan Balaikota jam 05.30 kurang sedikit dengan diantar Bapak karena aku sudah diwanti-wanti untuk tidak terlambat. Ternyata belum ada orang.Tapi tak berapa lama kemudian datanglah Tami, disusul Mas Denny, kemudian Ranz dan Miss Nana. Tak ketinggalan ternyata ada Mas David juga yang ingin mengantarkan rombongan sampai ke Gombel. Setelah berfoto ria kami pun kemudian memulai perjalanan kira-kira jam 6 pagi. Aku yang bersiap membonceng motor Mas Denny tersadar seketika. Helmku tadi malah tak kasih ke Bapak lagiiiii. Alhasil para pesepeda mendahului pergi, sedangkan aku dan Mas Denny balik ke rumahku untuk mengambil helm. Maafkan ya mas, piss -_-v

Aku dan Mas Denny bertemu kembali dengan rombongan di seberang Sekolah Don Bosco dan di sini pula mulai bergabung Pak Djoko dan Mas Arwin. Ohya, ada juga Mbak Iin dan Mbak Yani juga yang nyusul untuk mengantar kami. Kami pun melanjutkan perjalanan sampai ke Gombel di mana aku kini berganti membonceng ke motor Mas Arwin. Sampai di Gombel kami berpisah dengan para pengantar yaitu Mas David, Mbak Iin, dan Mbak Yani setelah tak lupa melakukan ritual wajib yang tak lain dan tak bukan adalah foto!

Kami selanjutnya bertemu dengan Om Miki, goweser dari Bandung,  di sebuah minimarket di Banyumanik. Setelah menikmati sarapan soto di daerah sana kita pun melanjutkan perjalanan kembali. Oh iya, ketika kami melewati Vihara Watugong kami sempatkan mampir terlebih dahulu untuk melakukan 'ritual wajib' kami, narsis. Dan di sana pula aku mulai mendapat tampuk tanggung jawab kameranya Ranz. Well yang sebelumnya aku sempat belajar dengan tanpa dosa untuk UASku di boncengan motor kini harus rela untuk menundanya dahulu. Lalalala~

Perjalanan sesungguhnya kini dimulai. Medan paling berat untuk sampai di Magelang aku rasa adalah tanjakan Jambu. Aku hanya bisa membatin kalo aku ikut naik sepeda paling ya aku udah nyerah terus minta loading ke truk yang lewat haha. Setelah melewati tanjakan Jambu jalanan lebih terasa ringan sampai ke Magelang. Kami akhirnya tiba di perbatasan Magelang saat adzan Maghrib sudah berkumandang. Setelah menyempatkan makan malam di alun-alun kami pun melanjutkan perjalanan ke tempat penginapan kami di kawasan Candi Borobudur yang ternyata merupakan kenalan Mas Arwin. Kami tiba kira-kira pukul 21.00 dan alhamdulillah tuan rumahnya baik banget nget ngeeet. Matur nuwun sanget nggih, Pak Haji. Kini waktunya kami untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan badan.
Di Vihara Watugong



Hari Kedua, 3 Januari 2014
Waktunya piknik! Yeahhhh hari ini kami berencana plesiran ke Candi Borobudur yang berada tepat di depan penginapan kami. Kami berangkat kira-kira pukul 08.30 dan gerimis hujan yang turun tidak menurunkan semangat kami untuk menjelajahi salah satu warisan budaya dunia ini. Syahdu, haha. Puas berkeliling kami pun menyempatkan memberi nutrisi cacing-cacing di perut kami yang telah memberontak di pelataran Candi. Usai sarapan, kami kembali ke penginapan dan berpamitan kepada tuan rumah untuk melanjutkan perjalanan ke Jogja pukul 12.00an.

Sebelum melaju ke Jogja kami sempatkan terlebih dahulu mengunjungi satu candi lagi, yaitu Candi Mendut. Di sini kami harus berpisah dengan Miss Nana yang harus segera pulang ke Semarang dan kini aku mendapat amanah untuk menaiki sepeda beliau. Aku sempat menyangsikan kemampuanku apakah aku mampu menggenjot sepeda sampai Jogja terlebih dengan kondisi hujan yang cukup lebat dan kakiku yang sempat kram setelah melewati beberapa kilometer tanjakan halus. Tetapi karena aku tidak mau menyusahkan yang lain aku meyakinkan diri bahwa aku harus bisa! Alhamdulillah cuaca bersahabat lagi dan ternyata jalan Magelang-Jogja lebih banyak jalan turunan ketimbang tanjakan sehingga dengan tubuh kerontang dan tenagaku yang masih tak seberapa ini aku berhasil juga sampai Jogja, hihi :)

Sampai di depan UGM jam 17.30an kami disambut goweser asal Jogja, yaitu Mas Radit. Kami pun diantar ke hotel tempat kami akan bermalam yang terletak tak jauh dari UGM. Setelah mandi dan rehat sejenak kami dijemput kembali oleh Mas Radit pukul 20.00 yang ternyata mengajak temannya lagi, Mas Revo, untuk menikmati malam mingguan di Jogja. Kami diajak menikmati Mie Lethek yang letaknya tak jauh dari Tugu Jogja yang rasanya supeeerr! Tak puas dengan itu kami juga menyempatkan diri pergi ke angkringan Kopi Joss, yaitu kopi yang dicemplungi arang. Di sini aku dan Tami bertemu dengan sahabat kami yang kuliah di UGM, yaitu Gita, yang datang bersama sang pacar. Tak terasa tengah malam pun akan tiba dan kami memutuskan untuk kembali ke hotel mengistirahatkan diri.
Ki-ka : Mas Arwin, Om Miki, Mas Denny, aku, Tami, Pak Djoko, Miss Nana, Ranz
Pakdhe Joko dengan "Tolak Angin"nya dan aku dengan "Austin" kepunyaan Miss Nana

Hari Ketiga, 4 Januari 2014
Semalaman aku dan Tami berdiskusi apakah kami akan ikut menggowes sampai ke Solo atau tidak hari ini. Selain mempertimbangkan staminaku yang belum tentu kuat, aku dan Tami juga harus menyimpan tenaga dan waktu belajar kami untuk UAS pada hari Senin keesokan harinya. Kami sampaikan persoalan kami pada yang lain dan alhamdulillah mereka memaklumi kami. Setelah berunding kami akhirnya memutuskan untuk gowes sampai ke Klaten saja dan seterusnya akan kami loading dengan pickup sampai ke Kartasura untuk kemudian menaiki bus.

Pukul 09.00 Mas Radit kembali datang ke hotel untuk mengantarkan kami. Kami melewati Malioboro terlebih dahulu hanya untuk menjalankan 'ritual wajib' kami dan selanjutnya kami menyusuri selokan Mataram untuk sampai ke Klaten. Pemandangan di sekitar selokan Mataram ini sungguh memanjakan mata sehingga perjalanan berkilo-kilometer seperti tidak terasa. Ohya, dalam perjalanan ini kami juga menyempatkan diri 'beritual wajib' ke Candi Sambisari dan Candi Sari.  Tak terasa kami pun sampai di depan Candi Prambanan yang berarti kami kini harus berpisah dengan Mas Radit dan temannya (aku lupa namanya). Mereka kembali ke Jogja dan sementara itu kami menggowes terus sampai ke Kota Klaten.

Sampai di Kota Klaten kami sempatkan makan Sop Ayam Pak Min (kalo gak salah namanya) yang rasanya enyaaaak sebelum dijemput oleh pickup pesanan kami. Di sini kami terpecah jadi 2 rombongan di mana Mas Arwin akan menemani Pak Djoko yang akan menggowes sampai Semarang dan sisanya pergi ke Kartasura. Sesampainya di Kartasura jam 17.30 telah menunggu keluarga Ranz yang siap menjemput Ranz yang notabene anak Solo dan membawakan sepeda-sepeda lipat. Di sini kami pun terpisah lagi. Ranz pulang ke Solo, Mas Denny langsung naik motor ke Semarang, Om Miki masih ingin eksplore Solo (dan akhirnya balik Jogja lagi esok harinya untuk kemudian pulang ke Bandung naik bus), sedangkan aku dan Tami menaiki bus untuk kembali ke Semarang. Tak kusesali keputusanku untuk naik bus karena sepanjang perjalanan kami disuguhi hujan yang begitu lebat dan kami pun baru sampai ke Semarang kira-kira pukul 21.00. Bagaimana dengan kabar Pak Djoko yang gowes ke Semarang dan Mas Arwin yang mendampingi naik motor? Well, mereka sampai ke Semarang pukul 21.30. Gila, naik sepeda sama naik bus sampai ke Semarang hampir bersamaan! *applause*
'Ritual wajib' di papan Jalan Malioboro

Susur Selokan Mataram



Dan..... saatnya kini aku harus menghadapi UAS. Glek!



AH SUDAHLAH...