Minggu, 27 Oktober 2013

Dolan ke Rumah Inspirasi Bangsa di Yogyakarta

Akhirnya ada waktu buat nulis blog juga di tengah kesibukan kuliah dan kerja (curhat sitik). Oke langsung aja yah hehe, tanggal 13 oktober kemarin aku dan teman2 dari organisasi #EduforID dolan ke Rumah Inspirasi Bangsa (RIB) Yogyakarta di daerah Kalicode. Berangkatnya sih tanggal 12 Oktober soalnya nginep dulu di rumah eyangnya mbak tata di magelang, barulah tanggal 13 paginya cus ke jogjaaah. So, let's check it out my story about it...


Emang dalam rangka apa kami disana? Jadi ceritanya #EduforID itu punya satu misi yang dinamakan Rainbook, yaitu acara pengumpulan dan penyaluran buku2 ke sekolah2 maupun tempat2 lain yang membutuhkan. Nah setelah dulu pernah nyalurin buku ke SD Temuireng di Blora, kami bersepakat untuk nyalurin ke RIB Yogya.



RIB itu tempat apa yah? RIB itu semacam rumah belajar non formal yang diperuntukkan buat anak2 di kawasan Kali Code yang notabene taraf ekonominya kurang. Untuk lebih jelasnya bisa kunjungi websitenya nih---> http://rumahinspirasibangsa.wordpress.com

Acaranya apa aja? Di sana tentu saja kami menyalurkan buku2 yang telah berhasil kami kumpulkan. Tapi selain itu juga kami ngadain acara2 buat menambah keakraban dengan adik2 yang ada si sana yaitu acara story telling oleh mbak put sama bikin prakarya yang dibimbing oleh mbak moy. Sebenarnya mau ada acara penyampulan buku bersama, tapi gara2 kami datengnya telat (gara2 ban bocor) akhirnya enggak jadi deh.

No pict=hoax. Right?
Okelah, ini dia sebagian foto2 kegiatan saat kami di sana:

Foto bersama
Bikin prakarya dulu kakaa

Hasil karya anak-anak feat. sang maestro (aku :p) berjudul "Ayam Melayang"



Anak-anak di daerah sana lagi nyemplung di Kali Code

Acara pun usai saat siang hari. Setelah berpamitan dengan adik2 di sana, kami diantar oleh kakak2 dari RIB untuk makan siang dulu di rumah makan jamur di daerah dekat kampus UGM sambil bercengkerama. Usai makan kami membubarkan diri pulang ke tempat tujuan kami masing2. Mbak putri+idham naik motor ke semarang, mb tata balik lagi ke magelang, mbak puput ke cilacap, mbak moy ke wonosobo, dhea naik bus ke purwokerto, dan aku naik bus sendiri ke semarang. Fyuuh, pengalaman yang mengesankan :)

Kamis, 29 Agustus 2013

Physcositas 2013

Terhitung tanggal 25-26 Agustus kemarin di jurusan fisika UNNES mengadakan acara physcositas 2013. Apa itu physcositas? Physcositas merupakan singkatan dari Physics Campoes Orientation, yaitu suatu acara orientasi pengenalan jurusan fisika yang diselenggarakan oleh pihak Hima Fisika dan diperuntukkan untuk mahasiswa baru fisika UNNES. Apakah acara ini adalah acara peng'gojlog'an maba? tidak tidak tidaak! Apakah senang-senang? ya ya yaaa! Physcositas ini benar2 pure acara pengenalan jurusan tanpa embel2 kekerasan sama sekali dan yang pasti fun :D


Nah di Physcositas 2013 ini aku mendaftar jadi pendamping kelompok melalui oprec (open recruitment) soale kan aku bukan anggota hima dan alhamdulillah keterima :) Well setelah melalui berbagai rapat dan TM yang cukup menguras waktu dan tenaga, ahaaaay akhirnya sampailah kita ke hari-H physcositas pemirsah! Aku dapet jatah ndampingi kelompok OHM yang terdiri dari 10 orang yaitu sigid, roni, devi, dewi, ria, yuan, kotak akmal, durrotun, evi, dan nisa. Sempet deg-deg sih ntar adek2nya pendiam apa enggak, eeh ternyata asik semua dan lebih cenderung agak sableng (mungkin terkontaminasi sama pendampingnya ^^v). So, berikut cuplikan foto-foto pas physcositas :

Name tag dan clipboard bawaan wajib

Para pendamping kelompok

Kelompok OHM sedang perform
Aku dan kelompok OHM
Ki-ka : Devi, aku, Roni

Well done, segitu aja lah ya nguploadnya. Yaah walaupun kelompok OHM gak dapet penghargaan apa2 pas malam penganugerahaan, tetapi yang pasti kelompok OHM udah juara di hatiku ({}) aseeek. Akhir kata, jargon physcositas dulu yuk...

PHYSCOSITAS 2013???
GENIUS, GAIN, GO!!!

*lalu terdengar suara tepuk tangan*

Pengalaman Jadi Guru Les Bimbel

Terhitung mulai tanggal 13 Agustus 2013, aku mulai jadi guru les di suatu bimbel yang bernama CBN. Aku sih seneng2 aja soalnya letaknya deket dari rumah jadi aku bisa naik sepeda kesana (fyi aku belum bisa naik motor -_-), tetapi masalah terbesarnya adalah jadwal lesnya itu full hari senin-jumat dari jam 2-8 malem vrooh :o Yaah untungnya ntar pas udah mulai kuliah dapet kompensasi boleh berangkat sore lgsg pulang kuliah. Semoga aku bisa membagi waktu deh yaa, aamiiiin...

Dengan teman guru dan beberapa murid lesku
Berhubung ini pengalaman pertama ngajar di bimbel yah, jadi maklum saja aku deg2an abis di hari pertama. Takut gak bisa ngajari lah, takut muridnya kepinteren lah, takut salah ngasih pelajarannya, dan banyak lah-lah yang lain hehe. Menjadi guru tidaklah mudah. Ya! Benar sekali! Berdasarkan pengalamanku kali ini, karakteristik murid itu sungguh beragam-ragam dari yang emang dari dasarnya rajin dan ada juga yang malesnya gak ketulungan. Jadi peran guru di sini adalah bagaimana pinter-pinternya seorang guru meracik dan meramu pelajaran agar mudah dan mau dipelajari semua murid. Tapi yah memang sifat murid beda-beda. Aku kebetulan dapet juga murid yang bener2 diajak baca buku gak mau, tak suruh ngerjain soal gak mau, tak terangin juga gak mau, pokoknya bener-bener gak mau belajar. Terus aku kudu piye? Dengan sangat terpaksa aku diamkan saja karena kehabisan akal bzzzz. Semoga saja suatu hari aku mendapatkan inspirasi cara untuk menghadapi anak semacam itu lagi :|

Aku pun berpikir, baru cuman jadi guru les yang ngajarin 3-4 anak per sesi aja aku udah cukup kewalahan, apalagi kalau nanti udah jadi guru beneran yang ngajar di kelas berisi 40 anak seharian? :o Ah, aku jadi semakin sangat sangat sangat menghormati para guru yang telah sabar mengajariku yang kadang 'ndableg' ini. Semoga dengan seiring berjalannya waktu aku bisa menjadi guru yang berkualitas yang turut memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia kelak, aamiiin...

Thanks for my teachers ({})

Minggu, 04 Agustus 2013

Kuliah ooh Kuliah..

Teman-teman rombel 1 Pend. Fisika UNNES 2012

Yeaaaaah gak kerasa udah 1 taun aku jadi anak kuliahan yang berarti aku udah mau ke semester 3 :D Fyi bagi yg belum tau, sekarang aku lagi kuliah di jurusan Fisika (prodi Pendidikan Fisika tepatnya) di Universitas Negeri Semarang atau yang sering disingkat UNNES. Tahap masuknya sih lancar2 aja secara aku masuk lewat jalur undangan dan aku cuman ngisi di Pendidikan Fisika UNNES tok til di formulirnya. Nekat?? Whatever. The reason is just because I have obsession to be a physics teacher in my future :) Pergolakan tidak terjadi di dalam diriku sendiri dan malah dari lingkungan sekitarku. Banyak yang menyayangkan keputusanku ini dari entar jadi guru gajinya dikit lah, manemanlah, ntar ditugasin ke pelosok lah, and many many many more. Tapi dengan tekad yang sudah membara (halah) aku tetap melanjutkan keputusanku dan akhirnya disinilah aku berada :D

"Kuliah tidak seindah di sinetron dan ftv"
Haha, kalimat itulah yang terngiang di pikiranku saat udah merasakan bangku panas perkuliahan. Dari sifat2 dosen yang susah dimengerti dan harus bener2 menjaga sikap (gak kayak waktu di sekolah yang dengan seenak udelnya kita bisa protes dan kadang gak sopan sama guru), materi kuliah yang supeeeer luar biasa Allahu Akbar!, tugas seabreg, jadwal kuliah yang sangat amat tidak strategis, dll. Duh duh duuh

Hmm khusus di semester 2 lalu ada pengalaman yang sangat 'berkesan' bagiku. Jadi ceritanya waktu itu aku ngisi KRSnya telat dan akhirnya aku dapet jadwal2 kuliah turahan gara2 udah banyak yang full. Singkat cerita aku gak teliti waktu ngisi KRS dan ternyata jadwal eksperimen sama PKn tumbukan, pffffft -_- Akhirnya aku pun ngurus ke jurusan dan ternyata itu udah gak bisa diurus lagi dan aku harus ngomong sendiri sama dosen buat pindah rombel. Dengan memberikan diri aku pun matur sama dosen pembimbing eksperimen buat pindah rombel dan aku pun dimarahin di depan kelas + ndak dibolehin pindah, how poor I am. Itu adalah momen tergalau selama aku kuliah T.T

Setelah menggalau ria tiada ujung akhirnya ada secercah harapan yang menyinariku, tsaaah. Aku akhirnya nemuin mbak2 laboratorium yang namanya mbak Lia (I have to say thanks so much for her) dan mbaknya ngasih solusi kalo aku boleh izin keluar dulu dari praktikum. Dan tanpa babibu lagi aku izin sama dosen PKn buat minta izin telat juga karena secara aku dikasih izin keluar praktikumnya jam 11.15 padahal mulai PKn-nya jam 11, ditambah lagi waktu tempuh FMIPA ke FBS (tempat kuliah PKn) lumayan juga. Betapa beruntungnya aku dapet dosen Pkn yang super baik karena aku akhirnya diizin'in. Eits masalah tidak terhenti disitu. Setelah berjalannya waktu, pada suatu hari aku masuk kuliah PKn dengan ngos2an abis ngebut nyepeda (dapet pinjamen sepeda dari ratih :*) dan lari2an seperti biasa. Waktu sampai depan kelas dosenku enggak mengizinkanku duduk seperti biasa dan beliau berkata bahwa ada peraturan baru bahwa yang telat lebih 10 menit harus nyanyi di depan kelas. Alhasil aku nyanyi Halo-Halo Bandung u,u Setelah itu aku pun semakin gasik izin praktikum dan aku semakin merasa bersalah sama temen2 kelompok praktikumku. Maafkan saya... :(

Begitulah dunia perkuliahan. Kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya di dunia perkuliahan kita. Suka duka campur di sini. Meskipun begitu, aku bersyukur sekali bisa merasakan dinamika kuliah. Dan bagi kawan2 yang sering mengeluh tentang kuliah (kayak aku hehe), ambil saja hikmahnya dan selalu ingatlah perjuangan kalian saat memperebutkan bangku perkuliahan di antara beribu-ribu orang yang menginginkan tempatmu sekarang! Yeah, harus bersyukur. Semangat! ^^

Jumat, 31 Mei 2013

Kontroversi UN

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 
Ujian Nasional, atau sering disingkat sebagai UN, sedang hangat-hangatnya diperdebatkan di dunia pendidikan Indonesia tercinta ini. Memang sejak diberlakukannya UN ini sering terjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat menyangkut apakah sistem ini cocok untuk diberlakukan di Indonesia.  Apalagi mengingat pelaksanaan UN 2013 yang lalu terkesan amburadul dan gagal total. Dimulai dari keterlambatan proses pencetakan soal UN yang terlambat sehingga menyebabkan pelaksanaan UN di beberapa daerah tertunda, soal-soal yang tertukar, kualitas kertas LJK yang jelek dan mudah rusak, hingga terjadinya praktek menyontek saat ujian di mana-mana.

Masalah yang disebutkan terakhir tadi memang sudah terjadi cukup lama. Walaupun paket soal sudah dibuat sedemikian rupa, yaitu dengan 20 paket yang berbeda satu sama lain tiap ruang ujian, praktek kecurangan masih tetap saja terjadi dan merambak dimana-mana. Hal tersebut tidak lepas dari pandangan murid-murid bahwa UN itu adalah momok yang mengerikan sehingga mereka menghalalkan segala cara agar bisa lulus dari Ujian Nasional. Diperparah lagi untuk meluluskan para siswanya 100%, tak sedikit dari para guru dan pihak sekolah membagikan kunci jawaban UN dan membiarkan praktek menyontek ini terjadi. Bahkan kepala dinas pendidikan dan para pemimpin di banyak daerah pun disinyalir turut berperan dalam praktek haram ini agar para siswa di daerah yang dia pimpin bisa lulus semua supaya nama daerahnya tidak tercoreng.

Menyangkut masalah apakah UN ini masih pantas untuk diselenggarakan di Indonesia, ada pihak yang pro dan ada juga yang kontra. Dari kalangan pro berpendapat bahwa UN memang harus dilaksanakan agar terjadinya standarisasi pendidikan secara nasional. Dengan adanya UN ini diharapkan dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dalam sistem pendidikan di Indonesia agar dapat diperbaiki ke depannya. UN seyogyanya bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakuti, tetapi sebaliknya harus dijadikan semangat agar terpacu belajar lebih giat lagi.

Jika ada pihak yang pro, maka ada pula yang kontra. Kalangan yang kontra ini berpendapat bahwa dengan konsep UN saat ini maka pendidikan hanya berpusat pada hasil, bukan proses. Sekolah-sekolah hanya akan mencetak generasi manja dan generasi “jalan pintas”. Selain itu, UN dipandang hanya pemboroson uang negara saja. Untuk penyelenggaraan UN tahun ini saja menghabiskan anggaran negara sekitar Rp 600 milyar. Dengan anggaran sebanyak itu lebih baik dipakai untuk memperbaiki sekolah yang rusak, laboratorium sekolah, perpustakaan sekolah, untuk pelatihan guru, serta pembenahan sarana dan prasarana pendidikan lainnya.

Menurut saya, proses pendidikan tidak mungkin terlepas dari adanya ujian untuk mengevaluasi kemampuan peserta didik. Tetapi harus ada perubahan dalam sistem Ujian Nasional agar tujuan semula dari UN ini, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terwujud. Bukannya meningkatkan kualitas pendidikan, kenyataan yang ada sekarang UN malah menjadikan peserta didik  menjadi tertekan dan mempunyai mentalitas yang rendah. Dan yang perlu ditekankan adalah bahwa tidak ada manusia yang bodoh, tetapi hanya kemampuan mereka yang berbeda-beda. Diperlukan juga sistem di mana bisa merangkul semua kemampuan tersebut.

Ujian Nasional itu memang penting, tapi alangkah baiknya jika dibarengi dengan peningkatan kualitas dan profesionalitas guru. Memaksimalkan kelulusan memang penting, tapi lebih penting lagi jika dibarengi dengan semangat kejujuran. Janganlah menjadikan UN ini menjadi pencetak para koruptor-koruptor kecil di Indonesia. Semoga pendidikan di Indonesia dapat lebih baik lagi ke depannya. Merdeka!

Selasa, 28 Mei 2013

Kata Pengantar : It's Time to Write

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu'alaikum ^^

Ahh, waktu.
Sebenarnya apa definisi waktu itu?
Taukah kawan, pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan tersulit untuk dijabarkan dalam dunia yang saya pelajari saat ini, yaitu fisika.

Saya juga tidak tau apa makna sebenarnya dari waktu itu. Yang saya tau dan saya yakini adalah waktu di dunia ini bukanlah sesuatu yang tak hingga, dia punya limit tertentu di mana waktu akan berakhir. Ya! Waktu kita dan waktu dunia ini akan berakhir. Sekarang ini kita semakin mendekati nilai limit waktu hidup kita di dunia ini. Mungkin 50 tahun lagi, atau 10 tahun lagi, atau 1 tahun lagi, atau 1 bulan lagi, atau malah 1 hari lagi, dan mungkin 1 detik lagi. Wallahu'alam.

Ada satu film yang membuat saya terenyuh, yaitu "Surat Kecil untuk Tuhan". Pada film yang disadur dari kisah nyata ini, saya sangat menyukai salah satu ucapan dari pemeran utamanya,

"Kini aku telah sampai pada ujung perjalananku, seperti hujan..aku penasaran bagaimana nanti aku akan dikenang. Kuserahkan semuanya pada kalian.."

Tentu kawan masih ingat ungkapan ini kan "Gajah mati meninggalkan gading". Lalu, kalau manusia mati meninggalkan apa? Ya, saat kita telah meninggalkan dunia ini jasad kita akan terkubur dalam liang lahat. Mungkin salah satu yang bisa dikenang dari kita adalah tulisan kita. Jadi,


AYO MULAI MENULIS ;)