Rencana ngecamp di Pulau Panjang, Jepara ini sebenarnya sudah direncanakan begitu lama. Seingatku sudah ada wacana ke sana saat gowes kartini bulan April yang lalu (ceritanya
di sini). Karena berbagai kesibukan masing-masing, wacana ini hampir menguap begitu saja. Tetapi 'mak bedunduk' Kak Ranz mengajak kembali untuk camping di Pulau Panjang. Mau 'ngreyen' alat-alat camping yang baru dibelinya katanya. Sempat terkatung-katung akan ikut atau tidak karena aku baru sembuh dari sakit, akhirnya aku mengiyakan ikut juga. Itung-itung pemanasan buat ke cirebon. Pstt, cerita ke Cirebonnya nyusul yak.
Sabtu, tanggal 10 Desember 2016, para personil yang akan ikut berkumpul dahulu di depan Balaikota Semarang pukul 06.00 pagi. Kali ini yang ikut terdiri dari 11 orang yaitu aku, Tami, Avit, Mbak Hesti, Kak Ranz, Miss Nana, Arif, Afrel, Mas Uak, Om Edy, dan Mas Wahid (yang ikut bergabung dari Demak).Ah ya, kali ini si Avit naik motor untuk itung-itung bantu membawakan logistik. Setelah berkumpul semua, sekitar pukul 07.00 kami pun baru mulai berangkat. Kali ini kami memilih jalan memutar melewati Tlogosari kemudian ke Genuk untuk meghindari banjir di Kaligawe. Tak dinyana ternyata kami menemui banjir pula di daerah Genuk yang lebih parah, sehingga mau tak mau kami lebih memilih menerebos banjir di Kaligawe.
|
Foto sebelum berangkat |
Kami pun tiba di soto langganan yang berada di kawasan Masjid Agung Demak sekitar pukul 10.00. Setelah menunaikan sarapan, kami segera melanjutkan perjalanan kembali tanpa foto-foto di Masjid Agung karena mengejar waktu. Kami khawatir tidak keburu mengejar kapal penyeberangan yang biasanya hanya sampai jam 4 sore. Mas Wahid pun mulai bergabung dengan rombongan di daerah Trengguli, Demak.
|
Mbak-mbak kuprus lagi ngrubungi Afrel si dedek emess :v |
|
Hola! |
Perjalanan selanjutnya berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kami sempat berhenti sejenak di indomaret sebelum Welahan dan solat di masjid sebelahnya karena waktu dhuhur sudah tiba. Kali ini aku merasa agak kepayahan ketika tiba di tanjakan sebelum gerbang masuk Kota Jepara. Mungkin karena kali ini aku memakai sepeda lipat dan membawa pannier (NB : perjalanan ke Jepara sebelumnya aku memakai Orenj, sepeda MTB punya Miss Nana, dan aku merasa baik-baik saja ketika itu). Untunglah Mas Uak yang sudah sampai di gerbang berinisiatif balik lagi naik motor Avit untuk mendorongku dan Mbak Hesti yang ternyata juga sedang penyesuaian dengan selinya. Kami semua kira-kira tiba di gerbang Kota Jepara sekitar pukul 14.00.
|
Sampai di Jepara |
|
Good job, oddie :* |
Setelah berfoto-foto dan regrouping, kami pun langsung menuju ke Pantai Kartini. Setibanya di kawasan Pantai Kartini sekitar pukul 15.30, kami meminta tolong Avit, Tami, dan Mas Uak untuk membeli logistik di supermarket. Sementara itu, yang lainnya pun masuk ke Pantai Kartini untuk segera memesan tiket kapal penyeberangan. Oh ya, untuk yang mau menginap di Pulau Panjang, harga tiket kapal PPnya adalah Rp 30.000,00 per orang. Kami tidak perlu menambah biaya untuk sepeda ternyata. Saat kami sedang menyicil mengangkati sepeda dan barang-barang, rombongan yang membeli logistik pun tiba. Usai menempatkan diri di kapal, kami pun menyeberang ke Pulau Panjang. Hanya butuh waktu 10-15 menitan dari dermaga Pantai Kartini.
|
Siap-siap nyebrang |
|
Wajah2 tak terkondisikan |
Gerimis pun menyertai kami setibanya di Pulau Panjang. Dengan sedikit terburu-buru kami menurunkan sepeda dan bergegas mencari tempat berteduh dahulu. Setelah gerimisnya cukup 'acceptable', kami kemudian mencari tempat yang cocok untuk camping. Dan pilihan kami jatuh di pantai di belakang tulisan pulau panjang agar dekat dengan spot foto, muahahaha. Kali ini kami menggunakan dua tenda besar double layer dan dua tenda kecil sigle layer. Usai mendirikan tenda, kami lalu bergantian mandi di toilet umum yang memang tersedia di sana. Ketika giliranku mandi, kulihat juga ada satu warung yang masih buka sampai malam. Hmm, lumayan juga kalau ada campingers yang kehabisan logistik. Ada tempat untuk ngecharge hape pula. Hujan pun benar-benar berhenti sekitar pukul 21.00. Sebagian teman memilih untuk memasak makanan, sedangkan aku? Tidur. Benar-benar 'pelor girl' wkwk.
|
Cepet-cepetan mendirikan tenda antara kubu cewek dan cowok. Go go girls! |
|
Pating krumpyek :v |
|
Akhirnya cewek pun membantu para cowok yang gak jadi2 tendanya :v |
|
Suasana senja |
|
Suasana di malam hari |
Keesokan harinya aku bangun pukul 04.00 pagi. Saat keluar tenda, kulihat ada beberapa orang yang tidur di luar. Wew, padahal tenda sih kayaknya masih cukup-cukup aja. Berhubung setelah sekitar 15 menit aku menyuwung di luar belum ada juga yang bangun, aku pun memutuskan untuk masuk tenda lagi karena udara terasa cukup dingin. Sekitar pukul 5.00 barulah ada beberapa orang yang mulai bangun. Sembari bergantian mandi, kami mulai membuat minuman hangat dan memasak makanan disesuaikan keinginan masing-masing. Ada yang membuat mie, telur, nasi goreng, sosis, atau sarden. Ah ya, untuk nasi kami membelinya di warung yang buka tadi.
|
biking + camping = bikecamping :D |
|
masak time~ |
|
Foto bersama dulu sebelum pulang |
|
Loading is not a crime :p |
Di rumah Afrel kami disambut dengan ramah oleh kedua orangtuanya. Kami juga disuguhi oleh teh hangat dan ayam bakar yang lezat. Alhamdulillah, penambah energi gratis :v . Sekitar pukul 17.00, kami pun pamit untuk segera melanjutkan perjalanan. Afrel pun menolak tawaran kedua orangtuanya naik mobil saja untuk pulang ke rumahnya di Sampangan dan memilih ikut bersepeda lagi dengan kami. Good boy wkwk. Singkat cerita, setelah menempuh perjalanan ditemani hujan lebat sekitar 2 jam, aku pun sampai di rumah kembali dengan selamat.
|
Makan di rumah Afrel |
So, kapan rencana kita bikecamping lagi? :D